Jangan sesali apa yang telah terjadi

Mengetahui dan mempelajari sejarah penting untuk mengetahui makna dan hikmah kehidupan. Yang terpenting adalah, jangan menyesali apa yang telah terjadi. Jangan selalu mengandalkan skenario “bagaimana jika”. Ini dikenal sebagai sejarah alternatif. Saya tidak pernah berpikir saya akan tinggal di luar negeri begitu lama, 2.5 tahun di Jepang dan 24 tahun Malaysia. Saya juga tidak menyangka pada tahun 2010 saya menjadi profesor di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan akhirnya kembali ke Indonesia sebagai profesor di Universitas Negeri Malang (UM) tahun ini. Di masa lalu, semua ini gaib. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Dalam kasus saya, masa depan tidak bisa diduga. Itulah sebabnya kita harus percaya pada yang gaib, percaya pada qada dan qadar.

47265953101_a73cb173d9_h
Ini adalah majalah yang saya beli mengenai sejarah alternatif.

Di bawah ini adalah tulisan yang menarik, yang saya dapat di internet, yang berkaitan dengan apa yang telah terjadi. Tulisan ini telah edit.

Di dunia ini, semua benda bergerak di zona waktunya masing-masing.
Beberapa masih lajang.
Ada pernikahan yang menghabiskan biaya mahal, sebulan sudah berpisah.
Ada yang sudah menikah selama 10 tahun tetapi masih belum dikaruniai anak.
Ada yang baru saja menikah sebulan yang lalu, langsung hamil.

Ada yang lulus sarjana pada usia 23 tahun tetapi harus menunggu 5 tahun sebelum mereka bisa mendapatkan pekerjaan tetap.
Ada juga yang lulus di usia 29 tahun tapi setelah lulus langsung bekerja di pekerjaan dengan posisi permanen.
Ada lagi pemuda berusia 25 tahun yang menjadi CEO namun pada usia 50 tahun ia meninggal dunia.
Ada juga yang umur 50 tahun baru saja menjadi CEO dan hidup hingga 90 tahun.

Zona waktu kita tidak sama.
Jadi tidak perlu merasa bahwa kita 'tertinggal' hanya ketika tampaknya orang lain lebih sukses.
Waktu kita belum tiba.
Obama pensiun pada usia 55, tetapi Trump 'mulai' pada usia 70.
Hanya zona waktu mereka yang berbeda.
Tapi keduanya bisa jadi Presiden.

Ada yang menjadi kakek pada usia 47 tahun.
Bahkan, ada juga yang baru mendapat anak di usia yang sama.
Ada orang yang 'di depan' dari kita.
Tapi ada juga yang 'di belakang' kita.
Setiap orang bergerak di jalur yang berbeda di zona waktu yang berbeda.
Tuhan punya rencana yang berbeda untuk kita semua.
Jangan iri, jangan sedih, jangan gundah gulana.
Mereka bergerak dengan zona waktu mereka dan kami juga memiliki zona waktu kami sendiri.

Anda tidak terlambat.
Anda tidak awal.
Anda tepat waktu.
Jangan stres.

Yakinlah bahwa rencana Tuhan jauh lebih baik, rezeki kita sudah dicatat oleh-Nya.
Rezeki adalah milik Allah.
Jangan bingung dengan pekerjaan Tuhan.
Kita bahkan tidak tahu masa depan kita
Masa depan kita selalu di tangan Tuhan.
Dan Tuhan itu adil.
Setiap orang akan mendapatkan apa yang Allah katakan pantas untuknya.
Perkuat ketergantunganmu kepada Allah, itu yang terpenting.