Wacana (selalu diperbarui)
Rangkaian catatan ini menyajikan opini dan perspektif terkait topik tertentu. Untuk membaca artikel lengkap dalam format PDF, silakan klik tautan.
ikut mencerdaskan anak bangsa
Rangkaian catatan ini menyajikan opini dan perspektif terkait topik tertentu. Untuk membaca artikel lengkap dalam format PDF, silakan klik tautan.
Pagi itu, Pak Ranu duduk di ruang kerjanya yang sempit. Sempit sekali. Kalau dia menarik napas terlalu panjang, rak buku di belakangnya seperti ikut bergeser, seolah hendak merangkul kepalanya yang makin botak. Ia menatap layar laptop yang nyala sejak subuh. Di luar, Selengkapnya
Terkejut mendengar berita ini grup WhatsApp: Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh. Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang Ira Nevasa pagi ini di RS Medistra Jakarta (pada jam 5 pagi tanggal 6 September 2025). Mohon dibukakan pintu maaf. Saya mengenal Ira Nevasa, yang akrab kami Selengkapnya
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.Pada 18 Agustus 2025 saya menerima kabar duka melalui WhatsApp: “Assalamu’alaikum Wr. Wb. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un, Allohummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu. Telah berpulang ke Rahmatullah, saudara kita purnabakti BATAN Bandung, Bapak Harjoto Djojosubroto, pada Selengkapnya
Buku, “Filsafat Sains dalam Konteks: Interpretasi Filosofis untuk Pendidikan Tinggi Indonesia“, yang mengeksplorasi aspek filosofis sains dalam pendidikan tinggi Indonesia, bertujuan memberikan wawasan baru bagi mahasiswa, akademisi, dan peminat topik ini. Buku ini mencerminkan komitmen saya terhadap kemajuan pendidikan dan riset di Selengkapnya
Kemerdekaan sesungguhnya bagaimana menemukan arti yang paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Saya teringat sebuah catatan lusuh dari Bapak saya, ditulis berbelas tahun yang lalu yang disimpan di dompet saya: “sebaik-baik orang adalah orang yang memberi manfaat bagi orang lain.” Barangkali inilah inti Selengkapnya
Hari ini, sebuah kata yang dulu sederhana, “kebenaran”, telah kehilangan gema. Ia seperti bayang-bayang di siang bolong, hadir tapi nyaris tak terpegang. Kita hidup di zaman ketika emosi lebih dipercaya daripada data, ketika cerita yang menyentuh lebih diyakini ketimbang bukti yang diam. Selengkapnya