Niat dan tujuan adalah kekuatan pendorong di belakang kita dalam menjalankan pekerjaan kita. Saya selalu mengatakan ini kepada murid-murid saya bahwa jika tujuan kita tidak baik, maka hasilnya juga tidak akan baik. Inilah salah satu prinsip yang perlu dipegang sebagai seorang muslim.
Jika kita mengaitkan pekerjaan dengan makna pekerjaan, maka niat tujuan adalah hal yang perlu diperhatikan. Mungkin banyak orang tidak menemukan makna di tempat mereka bekerja. Ada yang mengatakan bahwa tujuan perlu secara sadar melekat pada setiap pekerjaan kita. Apa tujuan dari pekerjaan kita? Cara yang paling tepat adalah menghubungkan pekerjaan dengan layanan. Kita perlu bertanya pada diri sendiri siapa yang kita layani ketika kita bekerja. Dengan demikian, pekerjaan kita dapat diselesaikan dengan lebih fokus. Selain itu, ini akan membuat pekerjaan kita lebih bermakna.
Kita perlu mengidentifikasi orang atau sekelompok orang dalam kehidupan pribadi kita yang menjadi tujuan pekerjaan kita sehingga kita dapat menyelesaikan pekerjaan kita meskipun itu membosankan. Ada orang yang bertujuan bekerja untuk melayani masyarakat. Mereka sangat senang ketika orang gembira dengan hasil pekerjaannya. Sebagai seorang dosen, saya akan senang jika dapat melayani mahasiswa juga teman-teman saya di universitas. Tanpa niat tujuan, bahkan jika orang dibayar atau digaji tinggi, mereka akan merasa hampa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa agar pekerjaan menjadi bermakna, kita perlu menghubungkan pekerjaan dengan layanan. Sebagai dosen saya dapat melihat setiap hari kehidupan anak-anak muda yang saya ajar. Saya berusaha melayani, memotivasi dan memengaruhi mereka. Dengan begitu kita bisa membuat pekerjaan kita lebih fokus. Tujuan adalah sesuatu yang perlu kita perjuangkan kejar dengan kesadaran. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memberikan makna kepada setiap pekerjaan yang kita lakukan.