Fokus dari tulisan ini adalah mengenai prestasi yang dapat dikaitkan dengan realitas prestasi universitas yang semu. Tidak nyata dan palsu. Ada kepalsuan yang disengaja dan tidak disengaja, serta situasi di mana informasi yang diberikan tidak sepenuhnya akurat namun tidak sengaja. Namun, realitas yang dikaitkan dengan prestasi akademis mungkin tidak palsu. Masih ada kebenaran dan kejujuran walaupun masih banyak juga ditemukan kepalsuan yang diperlihatkan oleh prestasi semu.
Kita masih melihat bahwa universitas-universitas di negara berkembang masih bergantung kepada pencapaian semu yang bergantung kepada bibliometri dan sitasi padahal ini seringkali tidak relevan dengan keunggulan akademik. Ada beberapa alasan mengapa universitas di negara berkembang masih bergantung pada pencapaian semu yang bergantung pada bibliometri dan sitasi, meskipun ini seringkali tidak relevan dengan keunggulan akademik:
- Sistem evaluasi yang ada di negara berkembang seringkali tidak cukup baik untuk mengevaluasi kualitas riset dan pendidikan secara komprehensif. Bibliometri dan sitasi mudah diukur dan dapat digunakan sebagai proxy untuk mengevaluasi kualitas riset.
- Kekurangan sumber daya yang membuat universitas-universitas di negara berkembang kesulitan dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengevaluasi kualitas riset dan pendidikan secara komprehensif.
- Ada tekanan untuk meningkatkan peringkat universitas di dunia, yang dapat menyebabkan fokus pada pencapaian semu yang diukur dengan bibliometri dan sitasi.
- Seringkali, perguruan tinggi di negara berkembang masih belum memiliki sistem yang memadai untuk mengevaluasi kinerja dosen dan mahasiswa, sehingga mereka mengandalkan bibliometri dan sitasi sebagai indikator dari kinerja akademis.