Transformasi intelektualitas dan esensi prestasinya

Dalam konteks kehidupan, apa yang berguna bagi banyak orang seringkali lebih berharga daripada apa yang hanya bermanfaat bagi diri sendiri. Seseorang yang hanya memikirkan keuntungan pribadi dan memamerkannya sebagai prestasi, pada kenyataannya, belum mencapai esensi sejati dari prestasi. Keberhasilan yang tidak memberikan dampak positif kepada masyarakat lebih mirip ilusi ketimbang pencapaian nyata. Apa artinya kehebatan jika hanya dinikmati sendiri tanpa memberikan kontribusi nyata kepada orang lain? Hal ini pernah saya sampaikan dalam pidato pengukuhan saya sebagai profesor di Universitas Negeri Malang pada tahun 2022

Pengaruh individu yang meluas. Tindakan individu memiliki efek terbesar ketika mereka mempengaruhi sistem yang lebih luas, dari pribadi sampai kultural.

Seorang intelektual didefinisikan sebagai individu yang menggunakan pemikiran kritis dan refleksi dalam mengejar pengetahuan, terutama di bidang yang memerlukan penelitian mendalam. Dalam dunia akademik, evolusi dampak yang diberikan oleh seorang profesional seringkali mengalami transformasi. Di awal karir, fokus cenderung pada pencapaian pribadi, didorong oleh tuntutan sistem pendidikan tinggi yang mengukur kesuksesan berdasarkan produktivitas penelitian. Namun, seiring berjalannya waktu, perspektif ini mulai bergeser.

Seiring dengan bertambahnya pengalaman, jejaring, dan kapasitas kepemimpinan, kontribusi tidak lagi terbatas pada skala individu, tetapi meluas ke skala komunitas dan organisasi, bahkan publik dan kultural. Adalah penting untuk menyadari bahwa memberikan dampak yang lebih besar, seperti kepada publik dan budaya, adalah manifestasi dari esensi pendidikan yang sejati.

Dengan komitmen untuk memberikan dampak yang lebih luas, ini adalah refleksi dari kesadaran bahwa ilmu pengetahuan adalah warisan bersama yang harus dibagikan dan dimanfaatkan untuk kebaikan bersama. Landasan filosofis di balik ini adalah keyakinan bahwa sejati intelektual bukanlah seseorang yang hanya berfokus pada dirinya sendiri dan kelompoknya, tetapi seseorang yang bertransformasi dari oportunis untuk kepentingan pribadi menjadi oportunis untuk kepentingan yang lebih luas. Semoga dengan niat baik ini, dampak positif yang diharapkan dapat terwujud dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk selalu berkontribusi bagi kebaikan yang lebih besar.