“Strong minds discuss ideas, average minds discuss events, weak minds discuss people” — Socrates.
Kutipan Socrates seringkali menggema di benak saya: “Pikiran yang kuat mendiskusikan ide, pikiran rata-rata mendiskusikan peristiwa, pikiran lemah mendiskusikan orang.” Sebuah kalimat yang sederhana, namun sarat makna. Dalam era digital yang serba cepat ini, kita seringkali terjebak dalam diskusi yang permukaan, yang lebih banyak berbicara tentang orang daripada ide atau peristiwa yang mendasarinya.
Kita bisa melihat kutipan Socrates ini sebagai sebuah refleksi atas kondisi masyarakat kita saat ini. Mungkin, akan ada yang berkata, “Kita hidup di zaman di mana gosip lebih cepat menyebar daripada pengetahuan. Di mana kita lebih memilih untuk berbicara tentang selebriti daripada ide-ide besar yang bisa mengubah dunia.”
Dalam kegelapan pesimisme yang mungkin merayapi, seorang penulis blog, seperti saya, menemukan secercah harapan. Ada kekuatan dalam kata-kata, dan narasi ini bisa kita ubah bersama. Lewat ruang digital yang kini saya genggam, saya mengundang Anda, para pembaca, untuk merenung bersama atas ide-ide luhur yang pernah diungkapkan oleh para pemikir di masa silam dan kontemporer. Semoga, dengan mata hati yang terbuka, kita dapat menemukan cahaya yang tak hanya mencerahkan diri, tapi juga generasi muda bangsa yang tenggelam dalam tulisan-tulisan ini.
Kita adalah generasi yang beruntung. Kita memiliki akses ke pengetahuan yang tak terbatas, dan kita memiliki kebebasan untuk berbicara dan berbagi ide. Mari kita gunakan kebebasan ini dengan bijaksana. Mari kita menjadi generasi yang mendiskusikan ide, bukan hanya peristiwa atau orang.
Sebagai penutup, saya ingin mengajak Anda semua untuk merenung. Apakah kita ingin diingat sebagai generasi yang hanya tahu berbicara tentang orang lain? Atau kita ingin diingat sebagai generasi yang berkontribusi dalam mendiskusikan ide-ide besar yang bisa mengubah dunia? Pilihan ada di tangan kita.