Pendidikan kita: Kualitas dosen

Catatan ini adalah refleksi melihat kualitas dosen, dari yang hanya tahu cara bicara sampai yang inspiratif.

Pendidikan kita ini lucu juga, ya? Sistem pendidikan yang kita miliki mungkin lebih cocok dijadikan bahan lelucon daripada diambil serius. Cobalah kita lihat bagaimana dosen kita beroperasi—mereka seolah bagian dari sirkus besar. Ada dosen yang hanya bisa berbicara tanpa henti, ada yang berusaha keras menjelaskan, ada pula yang mencoba sedikit bereksperimen. Namun, sayangnya, yang benar-benar menginspirasi? Mereka seperti legenda urban yang sulit ditemui.

Mari kita mulai dengan jenis dosen yang pertama. Dosen yang hanya tahu cara bicara. Mereka ini seperti kaset rusak yang diputar ulang terus-menerus. Mereka memberikan informasi kepada mahasiswa tanpa ada usaha sedikit pun untuk membuatnya menarik. Mereka berceramah, menyajikan materi dengan suara monoton, dan sama sekali tidak mendorong mahasiswa untuk bertanya atau berdiskusi. Mahasiswa? Ya, mereka seperti penonton bioskop tua yang dipaksa menonton film hitam putih tanpa ada jeda. Jangan harap antusiasme, itu sudah menguap entah ke mana. Bahkan, semut-semut di kelas mungkin lebih aktif daripada mahasiswa-mahasiswa ini.

Kemudian, ada dosen yang sedikit lebih baik. Mereka tidak hanya bicara, tetapi juga berusaha menjelaskan. Mereka ini seperti penjual di pasar tradisional yang mencoba meyakinkan kita dengan memberikan penjelasan yang masuk akal. Mereka menjawab pertanyaan, memberikan contoh-contoh, dan memastikan mahasiswa memahami materi. Namun, masalahnya, ketika mahasiswa membutuhkan penjelasan lebih dalam, seringkali mereka terjebak dalam lingkaran penjelasan yang berputar-putar tanpa arah. Pada akhirnya, mahasiswa lebih bingung daripada sebelumnya.

Lalu, ada dosen yang mulai menunjukkan tanda-tanda kehebatan. Mereka tidak hanya menjelaskan, tetapi juga secara aktif mendemonstrasikan konsep dan keterampilan. Mereka menggunakan alat bantu visual, eksperimen, atau contoh dunia nyata untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan berkesan. Mereka ini seperti pesulap yang membuat setiap pelajaran menjadi pertunjukan yang menakjubkan. Namun, layaknya pertunjukan sulap, ada batasnya. Tidak semua penonton, atau dalam hal ini mahasiswa, selalu terkesan dengan trik yang sama.

Nah, ini dia yang paling dicari dan paling langka: Dosen Inspiratif! Mereka tidak hanya menyampaikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menyalakan api semangat dan rasa ingin tahu dalam diri mahasiswa. Mereka menginspirasi mahasiswa untuk mencintai belajar, berpikir kritis, dan mengejar tujuan mereka. Mereka seperti pahlawan super dalam cerita anak-anak. Sayangnya, dalam kenyataan, mereka lebih mirip tokoh fiksi yang jarang muncul. Dosen-dosen ini bukan hanya pengajar, mereka adalah pemimpin yang menuntun mahasiswa ke puncak gunung pengetahuan dengan antusiasme dan dedikasi.

Namun, kenyataan pahitnya adalah, dosen di level inspiratif ini jarang sekali kita temukan. Mungkin karena mereka terlalu sibuk berjuang melawan sistem pendidikan yang penuh birokrasi dan kurangnya dukungan. Atau mungkin, mereka telah menyerah dan memilih jalan lain yang lebih damai. Jadi, kita pun terjebak dalam siklus pendidikan yang monoton, di mana mahasiswa lebih sering tertidur di kelas daripada terinspirasi.

Mungkin sudah saatnya kita berhenti berharap pada keajaiban dan mulai memperbaiki sistem kita sendiri. Karena, seperti kata pepatah, “Tidak ada dosen yang buruk, yang ada hanya sistem yang buruk.” Tapi, siapa yang tahu? Mungkin suatu hari nanti, kita akan menemukan lebih banyak dosen inspiratif, dan dunia pendidikan kita akan berubah menjadi lebih baik. Hingga saat itu tiba, mari kita nikmati pertunjukan ini dengan sedikit humor dan banyak harapan.

Lha, saya masuk dalam level dosen yang mana, ya? Apakah saya termasuk dosen yang hanya tahu cara berbicara, yang berusaha keras menjelaskan, yang suka bereksperimen, atau yang inspiratif? Saya tidak tahu. Namun, setidaknya saya bisa menilai dan menulis opini ini sebagai instrospeksi diri.