Ketika Kebenaran Menyepi

Hari ini, sebuah kata yang dulu sederhana, “kebenaran”, telah kehilangan gema. Ia seperti bayang-bayang di siang bolong, hadir tapi nyaris tak terpegang. Kita hidup di zaman ketika emosi lebih dipercaya daripada data, ketika cerita yang menyentuh lebih diyakini ketimbang bukti yang diam. Selengkapnya

Dosen

Orang sering berbicara tentang peringkat universitas, seolah-olah semua kualitas bermuara pada angka dan posisi dalam daftar yang dibuat entah oleh siapa. Kita mencatat jumlah riset, jumlah mahasiswa asing, indeks sitasi. Tapi apakah semua itu sungguh menjelaskan apa yang terjadi di ruang kelas? Selengkapnya

Mereka Menyebutnya Kurban

Di balik Idul Adha, selalu ada satu momen sunyi yang tak banyak terdengar. Saat seseorang menyerahkan dirinya, diam-diam, tanpa suara, pada sesuatu yang lebih tinggi. Mereka menyebutnya kurban. Tapi kurban, dalam bentuk yang paling jernih, bukan hanya tentang kambing yang ditumbangkan atau Selengkapnya

Dosen yang Hadir Dihati

Tulisan ini didasarkan kepada refleksi yang ditulis oleh berapa puluh mahasiswa yang mengirimkan refleksinya dengan anonim setelah bertahun-tahun mengikuti perkuliahan. Dosen itu, dulu, seperti pohon rindang di tengah kampus. Diam, namun hadir. Ia tidak sibuk menghitung daun-daunnya, atau mengejar sertifikat hujan. Ia Selengkapnya

Ilmu yang Membisu

Di sebuah zaman ketika tiap klik melahirkan deret data, kita kerap terkecoh. Mengira bahwa informasi berarti pemahaman. Tapi mungkin kita sedang berada di titik ketika Jean Baudrillard benar. Di saat kebenaran dipalsukan bukan oleh dusta, tapi oleh limpahan warta. Publikasi ilmiah hari ini bukan Selengkapnya