I Will Survive (Gloria Gaynor ‧ 1978)

“I Will Survive” (Gloria Gaynor) bait demi bait, dengan interpretasi sebagai seorang dosen:

Bait 1: Perasaan Awal

Lirik: First, I was afraid, I was petrified Kept thinking, I could never live, without you by my side But then I spent so many nights thinking, how you did me wrong And I grew strong and I learned how to get along

Interpretasi Dosen: Pada awal perjalanan karir sebagai dosen, atau ketika menghadapi perubahan besar di lingkungan kampus (misalnya, sistem baru, kurikulum baru, atau tuntutan administrasi yang meningkat), ada rasa ketakutan dan kecemasan. Mungkin dulu merasa sangat tergantung pada dukungan dari sistem lama, atau bahkan dari mentor/kolega yang kemudian mengecewakan. “Tanpa kalian di sisi saya” bisa diartikan sebagai rasa tidak yakin bisa mengatasi tantangan tanpa dukungan yang diharapkan, atau tanpa adanya prosedur yang jelas. Namun, setelah melewati masa sulit dan merenungkan “bagaimana kalian (sistem/masalah) telah memperlakukan saya salah” (misalnya, beban kerja yang tidak proporsional, kurangnya penghargaan), dosen tersebut tumbuh menjadi lebih kuat dan belajar beradaptasi secara mandiri. Ini adalah fase di mana dosen mulai menemukan cara sendiri untuk menjalani profesi dengan lebih efektif dan mengembangkan ketahanan diri.

Bait 2: Kembalinya Masalah

Lirik: And so you’re back, from outer space I just walked in to find you here With that sad look upon your face I should have changed that stupid lock I should have made you leave your key If I’d a known for just one second You’d be back to bother me

Interpretasi Dosen: “Anda” di sini adalah masalah, tugas yang berulang, atau tantangan yang tak kunjung selesai di lingkungan kampus. Mungkin itu adalah birokrasi yang rumitrevisi silabus yang tak ada habisnyamahasiswa yang bermasalah, atau perselisihan dengan kolega. “Dari antah berantah” menggambarkan kemunculan masalah yang tiba-tiba atau tak terduga. Dosen merasa seperti “terjebak” atau “tertipu” karena masalah yang sama muncul kembali, mungkin dengan “raut wajah menyedihkan” yang seolah menuntut perhatian atau penyelesaian dari sang dosen. Ada penyesalan karena tidak mengambil langkah pencegahan yang lebih tegas sebelumnya (“seharusnya saya mengganti kunci bodoh itu”, “seharusnya saya membuat Anda meninggalkan kuncinya”), misalnya, tidak menetapkan batasan yang jelastidak menolak tugas tambahan yang berlebihan, atau tidak segera mengatasi masalah kecil sebelum membesar.

Bait 3: Penolakan Tegas dan Semangat Bertahan

Lirik: Woah now go, walk out the door, just turn around now ‘Cause you’re not welcome anymore Weren’t you the one who tried to hurt me with goodbye Did you think I’d crumble? Did you think I’d lay down and die? No, not I, I will survive Oh as long as I know how to love, I know I’ll stay alive I’ve got all my life to live and I’ve got all my love to give And I’ll survive, I will survive (hey, hey)

Interpretasi Dosen: Ini adalah bait tentang ketegasan dan penolakan terhadap hal-hal yang menguras energi dan semangat. Dosen sekarang tegas mengatakan “pergi sana, Anda tidak diterima lagi” kepada beban kerja yang tidak adilpolitik kantor yang merusak, atau mentalitas negatif yang mencoba menjatuhkan. Frasa “bukankah Anda yang mencoba melukai saya dengan perpisahan?” bisa merujuk pada momen-momen ketika tekanan sangat besar sehingga hampir membuat dosen menyerah atau berhenti. Namun, dengan bangga dan penuh keyakinan, dosen menyatakan: “Tidak, bukan saya, saya akan bertahan.” Keyakinan ini didasarkan pada “cinta” terhadap profesi mengajar, riset, dan membimbing mahasiswa. Selama ada semangat dan dedikasi terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan, dosen akan terus berkarya dan berkembang. Ini adalah deklarasi bahwa dosen memiliki potensi dan sumbangsih yang besar untuk diberikan, dan tidak akan membiarkan tantangan menghancurkan tujuan utamanya.

Bait 4: Bangkit dan Membangun Kembali

Lirik: It took all the strength not to fall apart Just trying hard to mend the pieces of my broken heart And I spent oh so many nights just feeling sorry for myself I used to cry, but now I hold my head up high

Interpretasi Dosen: Bagian ini merefleksikan perjuangan internal yang dialami. Proses memulihkan diri dari kekecewaan, kelelahan, atau ketidakadilan membutuhkan kekuatan mental yang besar. “Mencoba keras memperbaiki kepingan hati saya yang patah” menggambarkan upaya untuk memulihkan motivasikepercayaan diri, dan semangat yang mungkin sempat hancur. Ada pengakuan bahwa pernah ada masa-masa merasa kasihan pada diri sendiri dan menangis karena beban yang ada. Namun, fase ini telah terlewati, dan sekarang dosen “menegakkan kepala tinggi-tinggi”, menunjukkan harga diri, kepercayaan diri, dan ketabahan yang telah terbentuk. Ini adalah gambaran seorang dosen yang telah melalui badai dan menjadi lebih tangguh.

Bait 5: Transformasi Diri dan Prioritas Baru

Lirik: And you see me, somebody new I’m not that chained up little person still in love with you And so you felt like dropping in, and just expect me to be free But now I’m saving all my loving for someone who’s loving me

Interpretasi Dosen: Dosen telah mengalami transformasi. “Seseorang yang baru” adalah pribadi yang lebih bijaksana, lebih tangguh, dan tidak lagi terbelenggu oleh hal-hal yang dulu membebani. Dosen tidak lagi “terjebak” atau “terikat” pada hal-hal negatif dari masa lalu. “Anda” (masalah/tekanan) mungkin masih mencoba kembali atau mencari celah, berharap dosen masih “bebas” dan bisa dimanfaatkan. Namun, dosen sekarang telah mengatur prioritasnyaEnergi, dedikasi, dan “cinta” yang dimiliki sekarang dicurahkan untuk hal-hal yang benar-benar bermakna dan menguntungkan, seperti:

  • Mahasiswa yang menunjukkan antusiasme dan apresiasi.
  • Proyek riset yang memberikan dampak nyata.
  • Kerja sama tim yang saling mendukung.
  • Peluang pengembangan diri yang positif. Ini adalah fase di mana dosen telah menemukan sumber kebahagiaan dan motivasi yang lebih sehat dan berkelanjutan dalam karirnya.