Qimah

Ada konsep qimah yaitu motif seseorang mengambil keputusan atau tindakan, dan setiap keputusan dan tindakan harus didasarkan pada satu qimah saja, jika dicampur maka akan kacau balau. Tujuan ini disebut qimatul ‘amal (nilai yang dikejar dari suatu perbuatan). Oleh karena itu, setiap tindakan harus memiliki nilai tertentu yang ingin dicapai oleh orang yang melakukan tindakan tersebut – jika tidak, tindakan tersebut akan sia-sia. Sungguh tidak pantas seseorang melakukan suatu tindakan tanpa tujuan. Sebaliknya, ia harus memperhatikan pencapaian nilai-nilai di balik tindakannya. Ada empat jenis qimah:

  • Nilai materi (qimah madiyah), misalnya kegiatan di bidang perdagangan, pertanian, industri dan sejenisnya. Tujuan dilakukannya perbuatan ini adalah untuk mendapatkan hasil material, yaitu untuk memperoleh keuntungan. Nilai ini memiliki peran tersendiri dalam kehidupan.
  • Nilai-nilai kemanusiaan (qimah insaniyah), seperti menolong orang yang sedang tenggelam, atau orang yang sedang kesusahan. Dalam hal ini, tujuan dari perbuatan tersebut adalah untuk menyelamatkan manusia, tanpa membedakan warna kulit, ras, agama atau pertimbangan lain selain kemanusiaan.
  • Nilai-nilai moral (qimah akhlaqiyah), seperti kejujuran, amanah, atau rahmat (kasih sayang). Yang dimaksud dengan semua ini adalah aspek khuluqiyah (sikap yang baik) tanpa memperhatikan kemaslahatan materi atau manusia; karena terkadang sifat khuluq ini juga berlaku untuk selain manusia seperti cinta pada hewan dan burung. Bisa juga perbuatan khuluqiyah ini justru mendatangkan kerugian materiil. Namun, mencapai nilai moral dari suatu tindakan adalah suatu keharusan.
  • Nilai-nilai spiritual (qimah ruhiyah), seperti ibadah. Kegiatan ibadah tidak dimaksudkan untuk keuntungan materi, bukan untuk kemanusiaan dan bukan urusan khuluqiyah, melainkan semata-mata untuk ibadah. Oleh karena itu, pencapaian nilai-nilai spiritual tersebut harus selalu dijaga agar tidak tercampur dengan nilai-nilai lainnya.

Contoh campur-baur yang dapat menimbulkan kekacauan adalah ketika nilai-nilai kemanusiaan bercampur dengan hal-hal materi, seperti membantu orang dalam kecelakaan kemudian mengumpulkan upah untuk membantu mereka, atau membantu orang dengan memberi mereka hutang dan kemudian mengumpulkan bunga dari mereka.