Menjelajahi makna seorang dosen: Apa tujuan pendidikan tinggi?

Bayangkan Anda berada di sebuah taman dengan dua jalur yang ditawarkan; satu jalur dipenuhi dengan bunga-bunga beraneka ragam, sedangkan yang lain hanya merupakan jalan berbatu yang lurus dan monoton. Metafora ini dapat dianggap sebagai representasi dari berbagai pilihan karir yang ada. Representasi ini juga memiliki hubungan yang erat dengan tujuan pendidikan tinggi. Lebih lanjut, penting untuk membuat distingsi antara ‘pendidikan’, yang berfokus pada pengembangan pemikiran dan pembelajaran, dan ‘pelatihan’, yang berfokus pada pengajaran keterampilan spesifik. Universitas saat ini tampak berubah menjadi semacam industri.

Menjadi dosen bisa disamakan dengan memilih jalur yang dipenuhi bunga-bunga. Jalur ini merupakan lambang rangkaian pengalaman dan interaksi yang dinamis seperti bertemu orang baru, bertukar pikiran, dan menyaksikan cahaya baru yang lahir dari proses belajar-mengajar. Sementara itu, karir lain mungkin terasa lebih mirip dengan jalur berbatu – monoton dan lurus, serupa dengan hidup yang penuh aturan dan disiplin ketat.

Memilih jalur bunga berarti Anda memilih untuk merasakan kehidupan yang dinamis dan beragam. Anda memilih untuk tumbuh dan berkembang layaknya bunga-bunga tersebut, dan mungkin menjadi semacam ‘penyiraman’ bagi ‘bunga’ lainnya (mahasiswa Anda) yang membutuhkan ‘nutrisi’ berupa pengetahuan dan inspirasi.

Dalam kerangka berpikir filosofis, kita bisa memahami mengapa pilihan ini dilakukan. Misalnya, Hedonisme mengajarkan kita untuk mencari kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup, seperti mencari pengalaman baru dan interaksi sosial yang bisa kita temui di jalur bunga. Sementara itu, Eksistensialisme berbicara tentang menciptakan makna dalam hidup kita sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang kita buat. Sementara itu, Humanisme, yang menekankan potensi kita untuk tumbuh dan berkembang, melihat ‘penyiraman’ dalam pengajaran sebagai suatu peluang.

Jalur bunga ini juga memberi peluang untuk berkolaborasi dengan ‘penyiram’ lainnya (rekan dosen), dan terlibat dalam ‘penanaman’ baru (penelitian dan inovasi), menjadikan jalur ini semakin menarik. Pilihan ini bukan hanya mencerminkan karir yang Anda inginkan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan pandangan filosofis Anda tentang makna hidup dan bagaimana Anda ingin menjalani hidup Anda.

Namun, perlu diingat bahwa sepanjang jalur bunga dan berbatu ini, ada pabrik-pabrik kecil yang telah dipasang. Ini adalah metafora dari perguruan tinggi modern yang mulai berubah menjadi semacam industri. Industri ini tampak sangat praktis, dengan sistem yang terstruktur dan efisien. Meski demikian, sebagai ‘penyiram’ atau dosen, kita harus selalu ingat bahwa tujuan kita bukanlah sekadar menjalankan mesin ini dengan cara paling efisien, melainkan untuk merawat dan menumbuhkan ‘bunga’ di jalur ini.

Pendidikan bukan hanya tentang memenuhi mahasiswa dengan fakta, seolah-olah kita memasukkan biji-biji ke dalam mesin dan menunggu hasilnya. Sebaliknya, pendidikan seharusnya seperti merangsang ‘bunga untuk tumbuh dan berkembang, memicu rasa penasaran mereka, mempertajam pemikiran kritis, dan merangsang kreativitas mereka.

Teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk membantu kita merawat ‘bunga’ ini. Namun, teknologi seharusnya digunakan sebagai ‘alat penyiraman’ atau ‘pupuk’, bukan sebagai tujuan akhir. Tujuan akhirnya adalah ‘bunga’ itu sendiri – pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa.

Ada perbedaan penting antara “pendidikan”, yang berfokus pada pengembangan pemikiran dan pembelajaran, dan “pelatihan”, yang lebih mirip dengan menjalankan mesin industri, berfokus pada mengajarkan keterampilan spesifik. Sebagai ‘penyiram’, tugas kita adalah memberikan ‘pendidikan’, bukan hanya ‘pelatihan’.

Dengan demikian, pendidikan merupakan nilai dalam dirinya sendiri, bukan hanya alat untuk mencapai tujuan lain. Seperti bunga di taman, pendidikan harus dinikmati dan dihargai dalam prosesnya, bukan hanya untuk hasil akhirnya. Jadi, meski perguruan tinggi sekarang ini mungkin tampak seperti industri, sebagai dosen, kita harus ingat bahwa kita masih berada di taman, dan tujuan kita adalah merawat dan menumbuhkan ‘bunga’ di sana. Kita harus mempersiapkan mahasiswa untuk memahami dan berkontribusi terhadap dunia di sekitar mereka, bukan hanya mengisi mereka dengan fakta dan angka.

Kita harus mengajarkan mahasiswa untuk berpikir secara kritis, untuk mempertanyakan dunia di sekitar mereka, dan untuk mencari makna dalam apa yang mereka pelajari. Pendidikan bukanlah tentang mengisi otak mahasiswa dengan fakta, tetapi tentang membantu mereka mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berpikir secara independen dan memahami dunia di sekitar mereka.

Akhirnya, menjadi dosen bukanlah tentang memilih jalur yang paling mudah atau yang paling menjanjikan secara finansial. Sebaliknya, menjadi dosen adalah tentang memilih jalur yang memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi kita untuk memberikan dampak positif pada masyarakat dan dunia.

Sebagai ‘penyiram’, kita memilih untuk memberikan diri kita sepenuhnya untuk membantu ‘bunga’ lain tumbuh dan berkembang, dan dalam prosesnya, kita juga tumbuh dan berkembang. Ini mungkin bukan jalur yang paling mudah, tetapi itu adalah jalur yang paling memuaskan dan memenuhi bagi banyak orang.

Jadi, apakah Anda siap untuk mengambil tantangan dan menjadi ‘penyiram’ di taman ini? Apakah Anda siap untuk membantu ‘bunga’ lain tumbuh dan berkembang, sambil juga mencapai pertumbuhan dan perkembangan pribadi Anda sendiri? Jika jawabannya ya, maka mungkin inilah saatnya bagi Anda untuk memilih jalur berbunga dan menjadi seorang dosen.