Kita perlu belajar dari lebah madu mengenai demokrasi

Buku Honeybee Democracy karya Prof. Thomas Dyer Seeley dari Cornell University sangat menarik — yaitu mengenai lebah madu dan bagaimana hewan ini mengambil keputusan secara demokrasi. Ini adalah hasil penelitian ilmiah yang bisa kita ambil pelajaran daripadanya. Lebah-lebah ini memiliki sistem pengambilan keputusan yang dapat dikatakan unggul, dan kita sebagai manusia perlu belajar dari mereka.

Demokrasi lebah madu merujuk pada proses pengambilan keputusan kolektif yang dilakukan oleh lebah madu, terutama saat melakukan swarming atau berpindah untuk membentuk koloni baru.Ketika koloni lebah madu memutuskan untuk berpindah, sekelompok lebah pejelajah atau scout bees akan keluar mencari lokasi baru untuk sarang. Setelah menemukan beberapa pilihan, lebah-lebah ini kembali ke koloni dan melakukan tarian khusus untuk “mengkomunikasikan” informasi tentang lokasi yang mereka temukan kepada lebah-lebah lain dalam koloni. Informasi yang disampaikan melalui tarian ini mencakup arah dan jarak ke lokasi potensial, serta kualitas lokasi tersebut sebagai tempat tinggal baru.

Lebah-lebah dalam koloni kemudian mengevaluasi informasi dari berbagai lebah pejelajah dan secara kolektif memutuskan lokasi terbaik untuk sarang baru. Keputusan ini diambil melalui proses konsensus, di mana semakin banyak lebah yang melakukan tarian untuk lokasi yang sama, semakin besar kemungkinan lokasi tersebut dipilih sebagai rumah baru. Proses ini merupakan contoh luar biasa dari kecerdasan kolektif dan pengambilan keputusan dalam kerajaan hewan.

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kelakuan lebah madu ini.

Pertama, lebah madu bekerja berdasarkan konsensus. Mereka bukan sekedar gegabah, namun sangat memikirkan apa yang terbaik bagi semua orang. Bayangkan jika kita juga bisa seperti itu, dimana setiap suara dihormati dan keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan apa yang diinginkan mayoritas demi kebaikan bersama — suatu hal yang luar biasa

Kedua, lebah madu tidak mempunyai agenda pribadi atau konflik kepentingan. Mereka bekerja sama untuk tujuan yang sama yaitu kelangsungan hidup koloni. Hal ini mengajarkan kita pentingnya bersikap jujur dan transparan dalam mengambil keputusan, serta menghindari kepentingan pribadi atau kelompok yang dapat mengganggu sistem.

Ketiga, cara lebah madu berkomunikasi sangat efisien dan tidak menimbulkan kebingungan. Hal ini sangat penting bagi kita, agar kebijakan dan keputusan politik kita jelas dan mudah dipahami oleh semua orang, sehingga semua orang dapat berpartisipasi dan memahami apa yang dibicarakan.

Keempat, lebah madu bersifat adaptif dan fleksibel. Mereka beradaptasi dengan sangat cepat terhadap informasi baru dan perubahan situasi. Hal ini mengingatkan kita bahwa sistem demokrasi kita juga harus mampu merespon dengan cepat dan tidak kaku, sehingga mampu menghadapi tantangan-tantangan baru dengan baik.

Terakhir, lebah madu sangat fokus pada kelangsungan hidup dan kesejahteraan kolektif. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu memikirkan kepentingan jangka panjang dan keberlanjutan dalam setiap keputusan yang kita ambil, bukan sekedar keuntungan jangka pendek.

Jadi, meski kita dan lebah madu hidup di dunia yang sangat berbeda, namun cara demokrasi mereka bisa menjadi inspirasi bagi kita. Terkadang, solusi terhadap masalah besar bisa ditemukan di tempat yang paling tidak kita duga.

Kenapa kita tidak belajar demokrasi dari lebah madu?