Drama politik

Mungkin karena tahun ini dan tahun depan adalah tahun politik, saya gatal menulis mengenai bagaimana kita menempatkan diri dalam perpolitikan. Jadi pengamat, peneliti, pelengkap penderita, atau pemain dalam percaturan politik?  Kita sering terjebak dalam anggapan bahwa hanya manusia yang memiliki kemampuan untuk Selengkapnya

Pak Tua di Oro-oro Dowo

Di balik keramaian pasar Oro-oro Dowo, saya bertemu seorang tua dengan keriput di wajahnya, mata yang telah menyaksikan berbagai perubahan zaman, berdiri di sana, menawarkan barang dagangannya. Barang-barang yang dijualnya bukan sekadar barang, melainkan cerita dari masa lalu, masa kini, dan harapan Selengkapnya

Refleksi atas Tiongkok kontemporer

Mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa angin zaman kini bertiup dari arah Timur, dari negeri yang memiliki sejarah panjang dan kompleks: China. Sebuah negeri yang, meski sering menjadi subjek kontroversi, telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Banyak Selengkapnya

Kurangi keinginan diakui orang lain

Di tengah hiruk pikuk zaman, manusia sering terjebak dalam keinginan diakui. Ada sebuah bisikan halus yang mengatakan, “Kurangi membuktikan sesuatu pada manusia.” Ya, betapa sering kita lupa bahwa dalam pencarian pengakuan, kita mungkin kehilangan diri. Bukankah kebahagiaan sejati terletak pada pemahaman diri, Selengkapnya

Tidak lagi kesepian

Dalam kesenyapan kota asing yang tak kenal henti, saya meresapi ‘loneliness’, melalui kacamata psikologi dan filsafat. Kesepian, bukan sekadar ketiadaan, melainkan sebuah paradoks antara harapan dan realitas yang terasa. Sebuah pertarungan antara keinginan untuk dikenal dan kenyataan menjadi asing. Selama 27 tahun, Selengkapnya