Kraton Yogyakarta

Hari ini, kraton Yogyakarta—tempat di mana waktu berhenti tapi tetap bergerak—mengajak saya dan sekeluarga untuk masuk ke dalam sejarahnya yang luas, seolah-olah kita semua adalah pelancong dalam sebuah zaman. Didirikan pada tahun 1756, kraton ini mengingatkan kita bahwa masa lalu tak pernah Selengkapnya

Memberi jalan buntu atau keluar?

Duduk di warung Soto Pak Min Klaten di Yogyakarta, aroma kaldu yang menggugah selera mengisi udara. Tiba-tiba, sebuah gitar sederhana dan suara yang lirih merayu perhatian. Seorang pengamen menghampiri, menyanyikan lagu-lagu yang tak asing di telinga. Di detik itu, dilema moral berkecamuk: Selengkapnya

Grab atau becak motor?

Di tengah-tengah hiruk-pikuk Yogyakarta, sebuah pilihan muncul di bawah cahaya matahari sore hari yang menyelimuti Jalan Malioboro. Di sebuah rumah makan soto ayam, saya duduk, merenungkan pilihan yang tampak sederhana namun sarat dengan implikasi etis: naik Grab atau becak motor? Ah, Grab Selengkapnya

Profesor Topan

Duduk di sebuah kafe di Malioboro, di mana aroma kopi bertemu dengan kegaduhan turis dan penjaja seni, saya meresapi makna dari upacara pengukuhan profesor seorang teman. Pagi tadi, di ruang auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta, yang terdengar bukan hanya seloka pidato, tetapi juga Selengkapnya

Mengenai kejujuran

Dalam gema kesunyian, lagu “Honesty” karya Billy Joel berbisik, mengungkap kerinduan akan kejujuran yang murni. Liriknya, bagai sajak yang menari, memaparkan kesendirian kejujuran di tengah keramaian dunia: “Honesty is such a lonely word. Everyone is so untrue. Honesty is hardly ever heard. Selengkapnya