Jean Baudrillard mengenai makna

Ada saatnya kita perlu mengetahui apa yang dikaji dan dipikirkan oleh para filsuf terkenal dunia. Di bawah ini adalah pokok pikiran dari Jean Baudrillard, seorang filsuf dari Perancis yang mengatakan bahwa kita hidup di dunia dengan informasi yang semakin bertambah, tetapi semakin berkurang maknanya.

Argumentasi Jean Baudrillard mengacu pada gagasan bahwa penyampaian makna (signification) dan makna (meaning) hanya dapat dipahami dengan bagaimana kata-kata atau tanda saling berhubungan. Baudrillard berpikir bahwa makna itu dibawa melalui sistem tanda yang saling berkaitan. Baudrillard berpendapat bahwa makna (nilai) diciptakan melalui perbedaan — sebagai contoh “anjing” berarti “anjing” karena bukan “kucing”, bukan “kambing”, bukan “pohon”, dan lain-lain. Dia memandang makna satu objek hanya dapat dipahami melalui hubungannya dengan makna objek lain; misalnya, gengsi satu hal yang berkaitan dengan keduniawian orang lain. Jika orang tersebut tidak memikirkan pandangan orang lain, maka tidak ada gengsi. Contoh lain (menurut saya) mungkin seperti ini. Antusias orang terhadap mengejar prestise dan pujian dari orang lain dengan memposting prestasi semu di sosial media berkaitan dengan harga diri (self esteem) orang yang rendah. Orang yang punya harga diri yang tinggi tidak pernah pamer.

Dia menulis bahwa ada empat cara suatu objek memperoleh nilai.

  • Nilai fungsional: tujuan instrumental suatu objek (nilai pakai). Contoh: pena adalah untuk menulis; lemari es adalah untuk pendingin.
  • Nilai tukar: nilai ekonomi suatu benda. Contoh: Satu pena mungkin bernilai setara dengan tiga pensil, sementara satu lemari es mungkin sebanding dengan gaji yang diperoleh dari tiga bulan kerja.
  • Nilai simbolis: nilai objek yang diberikan oleh subjek dalam hubungannya dengan subjek lain (yaitu, antara pemberi dan penerima). Contoh: pena mungkin melambangkan hadiah untuk kelulusan mahasiswa atau hadiah untuk pembicara pada acara wisuda; atau berlian bisa menjadi simbol cinta pada perkawinan.
  • Nilai tanda: nilai objek dalam sistem objek. Contoh: pada pena yang tertentu, meskipun tidak memiliki manfaat fungsional tambahan, dapat menandakan prestise; cincin berlian mungkin tidak memiliki fungsi sama sekali, tetapi mungkin menunjukkan nilai sosial tertentu, seperti selera atau kelas.

Rujukan: Jean Baudrillard