Tentang kegagalan

Kisah hidup adalah tentang usaha dan harapan. Tidak semua upaya terwujud. Terkadang ada kegagalan. Ini adalah kisah kenyataan hidup. Tidak ada orang yang tidak pernah gagal. Di bawah ini adalah beberapa kegagalan yang tidak pernah saya sesali dalam hidup saya. “Tetapi mereka berencana, Allah berencana.  Allah sebaik-baik perencana.” (QS 8:30)

1969Gagal tinggal di rahim ibu lebih dari sembilan bulan. Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 6 Mei. 
1987Gagal masuk Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai mahasiswa sarjana, namun beruntung masuk Jurusan Kimia ITB sebagai pilihan kedua dalam ujian masuk (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru).
1988Gagal menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD). Putus sekolah di semester dua. Tidak bisa kuliah di dua universitas, UNPAD dan ITB, secara bersamaan.
1995Gagal mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia (beasiswa University Research for Graduate Education) meskipun sudah diterima sebagai mahasiswa program doktor di Institut Teknologi Bandung (ITB). Saya juga gagal dikirim oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk melanjutkan Ph.D. di KU Leuven, Belgia. Saat itu saya adalah calon dosen di Departemen Teknik Mesin, Program Studi Teknik Material ITB.
1997Makalah pertama saya yang diajukan ke Journal of Molecular Catalysis A: Chemical ditolak untuk dipublikasikan di jurnal ini. “Tidak ada yang baru,” kata penilai.
1998Gagal menjadi dosen di Departemen Teknik Mesin, Program Studi Teknik Material ITB, meski telah menyelesaikan ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan diterima sebagai dosen. Krisis ekonomi sedang melanda Indonesia saat itu. Inilah alasan utama saya keluar dari ITB.
1999 – 2002Saya gagal bisa berbahasa Jepang meski hampir tiga tahun tinggal di Sapporo, Jepang. Saya pernah ikut beberapa kali masuk kursus bahasa Jepang di Hokkaido University. Sebagai seorang Postdoc, kursus ini tidak wajib untuk diikuti. Oleh karena itu, saya berhenti menghadiri kursus.
2001Gagal menjadi dosen di Jurusan Kimia Universitas Negeri Padang (UNP) meski sudah menyelesaikan ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan diterima sebagai dosen.
2007Gagal dipromosikan sebagai Associate Professor di Ibnu Sina Institute for Fundamental Science Studies, Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
2008Gagal pindah ke Universiti Malaysia Pahang (UMP) sebagai Associate Professor. Universiti Teknologi Malaysia (UTM) tidak mengizinkan saya pindah.