Agama dan filsafat

Saya menemukan perbedaan antara filsafat dan agama yang diposting di salah satu media sosial seperti di bawah ini.

Filsafat

“Pertanyaan yang mungkin tidak akan pernah terjawab.”

Agama

“Jawaban yang tidak akan pernah dipertanyakan.”

Sebagai orang yang tidak mendalami filsafat, saya pikir agama dan filsafat jangan dicampuradukkan, karena pikiran manusia yang sangat terbatas. Menurut Prof. Dr. H. Rasyidi, perbedaan antara filsafat dan agama bukan terletak pada bidangnya, tetapi terletak pada cara-cara menyelidiki bidang-bidang itu sendiri, yaitu:

  • Filsafat adalah berfikir, sedangkan agama adalah mengabdikan diri.
  • Agama banyak berhubungan dengan hati, sedangkan filsafat banyak berhubungan dengan pemikiran.
  • Filsafat menuntut pengetahuan untuk memahami, sedangkan agama menuntut pengetahuan untuk beribadah atau mengabdi.
  • Pokok agama bukan pengetahuan tentang Tuhan, tetapi yang penting adalah hubungan manusia dengan Tuhan.
  • Agama dan filsafat dapat dibedakan sebagai enjoyment dan contemplation, misalnya laki-laki mencintai perempuan. Rasa cinta disebut enjoyment, sedangkan memikirkan rasa cintanya disebut contemplation, yaitu memikirkan pikiran si pecinta tentang rasa cintanya itu. Sedangkan agama dapat dikiaskan dengan enjoyment atau rasa cinta seseorang, rasa pengabdian (dedication) atau contentment.
  • Agama mulai dari keyakinan yang kemudian dilanjutkan dengan mencari argumentasi untuk memperkuat keyakinan itu, sedangkan filsafat berawal dari mencari-cari argumen dan bukti-bukti yang kuat dan timbullah keyakinan.
  • Agama dapat diidentikkan dengan air terjun dari bendungan dengan gemuruhnya, sedangkan filsafat diumpamakan dengan air telaga yang jernih, tenang dan kelihatan dasarnya.
  • Seorang penganut agama biasanya selalu mempertahankan agamanya habis-habisan karena dia sudah mengikatkan diri kepada agamanya itu, sebaliknya seorang ahli filsafat bersifat lunak dan sanggup meninggalkan pendiriannya jika ternyata pendapatnya keliru.

Wallahu A’lam Bishawab